Siklus Pasar Crypto 2024: Stagnasi, Gelembung, dan Pemecahan yang Sulit Diraih

Run Bull yang Tak Terduga

Ini bukan bull run seperti dulu. Berbeda dari euforia 2021 yang didorong kebijakan moneter longgar, kini pasar terasa seperti menonton cat mengering sambil berjalan di tali gantung. Harga Bitcoin kini lebih mirip saham teknologi daripada emas digital (maaf para maksimalis), sementara altcoin tetap terjebak di alam baka.

Mengapa Siklus Ini Melanggar Pola Sejarah

• Tekanan Makroekonomi: Bank sentral tak lagi mencetak kebahagiaan.
• Paradoks ETF: Adopsi institusi datang dengan harga kehilangan murni ideologis.
• Kekeringan Inovasi: Narasi “baru” sebagian besar hanya ulang tahun dari 2021.

Kenyataan pahitnya? Potensi pertumbuhan Bitcoin dibanding aset seperti Apple atau emas telah menyempit drastis sejak masa awal.

Ketika Wall Street Merampas Impian Cypherpunk

Pengambilalihan institusi besar—hasil lebih prediktif, revolusi lebih sedikit

Persetujuan ETF seharusnya jadi kemenangan kita. Ternyata kita jadi penonton dalam permainan sendiri saat BlackRock diam-diam menguasai posisi. Data QCP Capital menunjukkan korelasi BTC dengan pasar tradisional mencapai level tertinggi dalam beberapa tahun—jauh dari visi Satoshi tentang independensi finansial.

Pola Emas California Berulang Lagi

Sejarah tidak pernah benar-benar berulang, tapi berdendang indah:

• Penambang tahun 1849 = Trader ritel hari ini mengejar pump
• Levi Strauss = Platform custodian dan derivatif yang untung dari volatilitas Si pemenang sebenarnya? Mereka yang menjual sekop pada spekulan.

Kuburan VC: Mengapa Pasar Swasta Tertekan

Laporan Binance Research baru-baru ini menunjukkan tren mengkhawatirkan:

• a) FDV tinggi dengan pasokan beredar <20% b) Modal Barat & Timur main di permainan terpisah c) Proyek tiruan merusak inovasi asli Hasilnya? Model pendanaan rusak dimana bahkan VC kesulitan keluar dengan untung.