USDT Kuasai Masa Depan Stabilecoin

Perjuangan Sejati Bukan Soal Regulasi
Saya menyaksikan bank sentral merancang CBDC seperti lagu kebangsaan—elegan, tapi hampa. Sementara itu, di Lagos atau Buenos Aires, seorang ibu membuka ponselnya dan mengirim 3 USDT untuk memberi makan anaknya. Tidak ada yang meminta blockchain.
Mereka butuh stabilitas ketika peso menghilang semalaman.
Distribusi Adalah Infrastruktur Baru
Kami tidak membangun aplikasi. Kami membangun kios surya di desa tanpa jaring.
Setiap biayanya $0,15/hari—dibayar dalam USDT—for mengisi pulsa dan akses dompet.
500 kios hari ini. 100.000 pada 2030.
Ini bukan fintech—itu sinar yang berubah menjadi tabungan.
Bitcoin? Kami Cintai Itu. Tapi Mereka Pakai USDT.
Seorang pria di Jakarta berkata padaku: ‘Saya tahu Bitcoin terdesentralisasi.’ Lalu ia tambahkan: ‘Tapi saya butuh anak saya bayar nasi tanpa menunggu.’
USDT tidak sempurna—tapi ia bekerja ketika lampu padam.
Cadangan Sejati Bukan Jaminan—Ini Kepercayaan
Tether pegang $12B dalam treasuri karena kepercayaan adalah satu-satunya aset yang tak menyusut.
Ketika China kurangi holdings treasurinya tahun lalu? Kami maju—bukan sebagai kompetisi, tapi sebagai penyeimbang.
AI Tak Akan Punya Dompet—Orang Akan
Agen AI masa depan tak akan bank di JP Morgan. Mereka tarik dari kulkas QR code—and beli susu dengan 5 USDT sambil tetap dingin. Kami bangun WDK—perangkat terbuka agar siapa pun bisa punya dompet sendiri. Tidak ada kunci milik kami. Hanya kebebasan untuk memilih.
Ini Bukan Finansial—itu Kemanusiaan yang Dipulihkan
Fase berikutnya dari stablecoin bukan soal kapital pasar atau ambang regulasi—it tentang siapa yang bisa makan tanpa takut inflasi, d atau malu jadi tak terbanking. Kami tidak menjual dolar—we’re memberi orang kembali hari Minggu mereka.
MoonGwei
Komentar populer (4)

พ่อท่านใช้ USDT ซื้อข้าวให้ลูก… ไม่ใช่ Bitcoin เพราะเขาบอกว่า “มัน decentralized” แต่ข้าวไม่มี smart contract! เงินบาทหายกลางคืน แต่ USDT พึ่งพาได้เหมือนน้ำเต็มถังในวัด — เชื่อคือสินทรัพย์เดียวที่ไม่เสื่อม! เดี๋ๆ…คุณเชื่อไหมว่า algorithm น่าเชื่อถือกว่า karma? (รูป: พ่อตาตุ๊กใส่วัดกับเหรียญดิจิตอล)




